REFLEKSI FILSAFAT ILMU (PERTEMUAN KE
16)
(Kamis,
19 Desember 2013)
Nur
Choiro Siregar - 13709251010
P.Mat-
Kelas A PPS-UNY
MEMBANGUN
DUNIA, HIDUP, PENEGETAHUAN DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Membangun Dunia
Dunia
Filsafat merupakan sesuatu yang ada dan mungkin ada (pengertian dunia filsafat
dalam pembelajaran filsafat ilmu). Oleh karena itu apa yang kita pikirkan dan
tidak dapat dipikirkan itulah dunia. Apa yang disekitar kita dan diluar
lingkungan kita itulah dunia. Dunia dapat berupa komponen sintesis dari
anti-tesis dan tesis yang terkandung didalamnya. Jikalau ingin membangun dunia,
maka bangunkanlah pikiran kita untuk memikirkan dunia itu. Dunia memiliki
karakteristik dari komponen-komponennya masing-masing, sebagai contoh dunia
pendidikan, dunia mahasiswa, dunia sekolah, dunia kerja dan banyak lagi dunia
yang dapat kita pikirkan. Dalam membangun dunia tersebut, pikiran kita harus
dapat memasuki komponen yang ada pada dunia tersebut. Sehingga untuk membangun
dunia dapat dilakukan dengan hukum "Aku" yaitu pikiran dan
"Bukan Aku" yaitu diluar Pikiran.
Ketika kita ingin membangun dunia dengan ilmu, maka kita
akan berjumpa dengan logos dan mitos. Jarak antara logos dan mitos sangatlah
dekat. Kita harus berhati-hati dengan jebakan mitos, karena ketika kita merasa
sudah paham saat itulah sebenar-benar kita berjumpa dengan mitos. Maka
sebenar-benar dunia yang kita bangun tidak akan terlepas dari logos dan mitos.
Ketika kita membangun dunia dengan fatal atau vital. membangun
bahwa dunia adalah bahasa, kita mengenal bahwa separo dunia yang kita pelajari
adalah subjek dan predikat. Jika kita ingin membangun dunia dengan filsafat,
maka sebenar-benar filsafat yang kita pelajari hanya mencakup separo dari
dunia, dan separo dari dunia yang lain adalah penerapannya.
Jadi untuk membangun dunia kita masing-masing secara
lengkap, maka kita harus mengharmonikan segala yang ada dan yang mungkin ada.
Membangun Hidup dan Pengetahuan
Pengetahuan dan hidup merupakan dua
rangakaian yang tidak dapat dipisahkan sebab pengetahuan itu faktor terpenting
dalam terciptanya hidup seseorang. Jika kita kaitkan dengan spritual yang
pertama di alami rasul ketika menerima wahyu pertama adalah tentang “IQRA’”
yang diperintahkan kepada kita untuk membaca, sebab dengan membaca itu
merupakan sumber dari ilmu pengetahuan, struktur ilmu pengetahuan merupakan
asas utama dalam memahami segala sesuatu. Untuk bisa membangun pengetahuan
tersebut maka kita harus banyak membaca. Baik membaca yang ada dan yang mungkin
ada. Terkadang kita merasa galau dengan hidup, sebenarnya apa yang menyebabkan
kegelisahan tersebut?, hal ini disebabkan ketika umur kita bertambah namun ilmu
kita tidak bertambah. Semua hal-hal keburukan yang menimpa hidup kita itu
dikarenakan kita tidak punya ilmu untuk menyelesaikan permasalahan kita hadapi.
Proses membangun hidup melalui penyebaran ilmu pengetahuan dapat kita lihat
dari proses pembentukan elemen-elemen pokok yang merupakan bagian dari struktur
pandangan hidup itu serta fungsi didalamnya. Pandangan hidup dibentuk oleh
jaringan berfikir (mental network) yang berupa keseluruhan yang saling
berhubugan (architectonic whole). Namun, ia tidak merepresentasikan suatu
totalitas konsep dalam pikiran kita. Ketika akal seseorang menerima pengetahuan
terjadi proses seleksi yang alami, dimana pengetahuan tertentu diterima dan
pengetahuan yang lain ditolak. Pengetahuan yang diterima oleh akal kita akan
menjadi bagian dari struktur worldview yang dimilikinya.
Meskipun pengetahuan yang diterima
oleh akal manusia itu bersifat acak, namun ia akan terstruktur dengan
sendirinya dalam pikiran manusia. Dari konsep-konsep yang ada dalam diri
manusia maka kita dapat menyusun kedalam beberapa struktur konsep. Professor
Alparslan mengkategorikan struktur pandangan hidup menjadi lima:1) Struktur
tentang kehidupan, 2) Struktur tentang dunia, 3) Struktur tentang manusia, 4)
Struktur tentang nilai dan, 5) strutktur tentang pengetahuan.
Proses terbentuknya struktur konsep dalam
worldview ini bermula dari struktur tentang kehidupan, yang didalamnya termasuk
cara-cara manusia menjalani kegiatan kehidupan sehari-hari, sikap-sikap
individual dan sosialnya, dan sebagainya. Struktur tentang dunia adalah
konsepsi tentang dunia dimana manusia hidup. Struktur tentang ilmu pengetahuan
adalah merupakan pengembangan dari struktur dunia (dalam transparent
worldview).
Meskipun proses
akumulasi kelima struktur diatas dalam pikiran seseorang tidak selalu berurutan
seperti yang disebut diatas, tapi yang penting kelima struktur itu pada
akhirnya menjadi suatu kesatuan konsepsi dan berfungsi tidak saja sebagai
kerangka umum (general scheme) dalam memahami segala sesuatu termasuk diri kita
sendiri, tapi juga mendominasi cara berfikir kita. Disini dalam konteks
lahirnya ilmu pengetahuan di masyarakat, struktur ilmu pengetahuan merupakan
asas utama dalam memahami segala sesuatu. Ini berarti bahwa teori atau konsep
apapun yang dihasilkan oleh seseorang dengan pandangan hidup tertentu akan
merupakan refleksi dari struktur-struktur diatas.
Adapun cara membangun hidup yang baik adalah: 1)
Mengenal, suatu
kodrat manusia yang merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya, 2) Mengerti, maksudnya mengerti
terhadap hidup itu sendiri, 3)
Menghayati, dengan menghayati hidup kita memperoleh gambaran yang tepat
dan benar mengenai kebenaran hidup itu sendiri, 4) Meyakini, merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh
suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya, 5) Mengabdi, merupakan sesuatu hal
yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan
diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain, dan 6) Mengamankan, mungkin sudah
merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu hidup lalu
ada orang lain yang menggangu dan atau menyalahkannya tentu dia tidak menerima
dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawan.
Dari
paparan di atas dapat di pahami bahwa hidup tanpa pengetahuan yang benar akan
diumpamakan seperti seperti diungkapkan dalam Amsal 4:18-19,
“Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang
sampai rembang tengah hari. Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka
tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung.” Kedua manusia ini adalah
sama-sama hidup di dunia akan tetapi jalan hidup keduanya berbeda akibat dari
cara membangun penegetahuan yang salah dan benar.
Membangun Pendidikan Matematika
Pendidikan matematika menganggap segala
sesuatu itu terikat oleh runag dan waktu. Segala sesuatu yang ada dan yang
mugkin ada berada dalam ruang dan waktunya sendiri-sendiri, sebenar-benar yang
ada dan yang mungkin ada di dunia ini tidak ada yang sama, karena segala yang
ada dan yang mungkin ada relatif terhadap ruang dan waktu. Identitas dari
pendidikan matematika adalah matematika itu kontrdiktif, matematika itu
relatif, matematika itu plural, matematika itu korespondensi.salah satu cara
membabgun pendidikan matematika yang keliru terjadi pada Fenomena UN, UN
merupakan contoh kejanggalan dalam pendidikan matematika, karena pada UN
menganggap matematika itu tunggal dan matematika itu konsisten. Dengan adanya
UN merubah sistem belajar siswa dalam membagun konsep matematikanya, kareana
mereka menganggap bahwa UN adalah segala-galanya sehingga mereka merasa
dituntut untuk wajib lulus UN, tanpa mempedulikan apakah mereka benar-benar
telah membangun konsepnya atau belum, karena dalam UN tidak menggambarkan apakah
siswa telah menguasai konsepnya atau belum. Karena jenis tesnya pilihan ganda
yang hanya mementingkan hasilnya tanpa mempedulikan proses mendapatkan
solusinya, maka proses pembelajaran yang seharusya menekankan pada pemberian
pengalaman pada siswa untuk membangun konsepya berubah menjadi seperti
kurikulum pada bimbel yang hanya mementingkan rumus-rumus praktisnya, sehingga
kebanyakan siswa hanya akan terjebak dalam mitos belaka. Padahal dengan sistem
belajar yang menyipang dari apa yang seharusnya diberkan pada metematika
sekolah seperti itu akan memperburuk pendidikan di negara kita. Maka revolusi
pendidikan di negara kita benar-benar diperlukan, agar matematika yang
diberikan di sekolah benar-benar menjadi logos, tidak hanya mitos belaka. Siswa
benar-benar bisa memiliki pengalaman untuk membangun konsepnya.
Sebagai calon guru
matematika maka kita harus mengenal filsafat pendidikan matematika. Agar
nantinya kita dapat menjalankan amanah sebagai seorang guru dengan baik dan
benar-benar bisa mempertanggung jawabkan dari segala hal yang kita lakukan.
Cara membangun pendidikan matematika itu harusnya sadar terhadap ruang dan waktu dan bisa
menempatkan segala sesuatunya pada ruang dan waktunya.
Contoh 1: sebuah bilangan apabila dibagi dengan tak hingga maka
hasinya adalah nol. Kita dapat menterjemahkan ini
kedalam filsafat, sebuah bilangan yang dimaksud dapat
kita isi dengan bilangan berapapun, dalam hal ini dapat kita terjemahan sebuah
bilangan tersebut dengan dosa-dosa kita, sedangkan tak terhingga dapat kita terjemahkan
seringnya kita meminta maaf dan nol dapat kita artikan dengan keadaan suci.
Maka dari gambaran tadi kita dapat mengambil hikmahnya yaitu ketika kita
memohon ampun dengan bersungguh-sungguh dan selalu memohon ampun atas segala
dosa-dosa kita maka insyaAllah, ALLAH SWT akan mengampuni dosa-dosa kita dan
kita akan kembali suci.
Contoh 2: dalam matematika kita juga mengenal bahwa sebuah bilangan
di pangkatkan nol maka hasilnya adalah satu. Dalam hal ini dapat kita
terjemahkan bahwa nol adalah keikhlasan dan satu adalah keesaan Tuhan, hal ini
berarti setinggi-tinggi derajat manusia adalah manusia yang ikhlas.